Pages

Jumat, 21 Februari 2014

Saudaraku

Ntah karena apa saya tiba-tiba saja mengingat peristiwa beberapa tahun silam yang melanda keluarga khususnya adek saya pada hari senin tersebut entah tanggal dan tahunnya (lupa) adek saya kena setrum yang menyebabkan tangannya "rusak". ego saya terbuang jauh dan ingin mengalah kepada dia. ketika mengingat, saya tak tahan. jika melihat keadaan dia yang sudah cacat, perasaan saya hancur.

Peristiwa 'na'as' tersebut terjadi disaat aba dan umi pergi kepasar berjualan. Aliran listrik tersebut hampir merenggut nyawanya. Saya masih mengingat bagaimana para tetangga yang datang menembus rintik hujan. Rumahku kelabu tanda berduka. aku yang pada waktu itu masih kanak-kanak hanya mampu menangis dan langsung lari tunggang langgang untuk menemui aba. saya tidak tahu harus berbuat apa, yang saya tahu hanya berlari secepat mungkin agar aba dan umi segera tahu hal ini. pada waktu itu dirumahku masih jarang yang menggunakan HP.

Dari dulu saya selalu ingin "bersaing" karena saya s elalu iri pada dia. seakan kasih sayang aba dan umi hanya ada untuk Mbak dan adek. Ini penyakit lama saya pada saudara (semoga Allah cepat menyembuhkan).

Allah menyadarkan saya dengan 'Konflik'. setelah sekian lama saya "beraksi" baru saya merasakan bagaimana pentingnya saudaara.

Ketika beberapa waktu ini adek saya mengeluh ingin dioperasi, saya hanya bisa 'diam' tanda 'lemah'. beberapa bulan yang lalu saya mencoba memriksakan tangan dia. awalnya saya yang selalu mendampingi karena memang saya yang mengurusi semua, sedikit senang karena ada harapan. Namun, kekecewaan bersambut saat kami berdua (aku dan adek) keluar dari ruang dokter. "mas, ini harus dirujuk kesurabaya jika mau di Operasi". kata-kata dokter itu selalu saya ingat dalam benak saya.

Dengan kejadian ini, saya menjadi paham. Saudara itu tak hanya sekedar 'orang' yang keluar dari rahim yang sama dengan saya. Saudara itu adalah orang yang akan selalu merangkul kita disaat susah, tersenyum disaat bahagia setelah Aba dan Umi. Saudara itu akan selalu menyadarkanku disaat dalam posisi keliru. Saudara tak hanya status yang tertulis di Kartu Keluarga (KK).

yah itulah Saudaraku yang mungkin baru aku sadari kalau mereka selalu sayang kepada kita setelah Aba dan Umi, dan pastinya melebihi seorang kekasih.