Pages

Senin, 02 Juni 2014

SAUDARAKU



Entah karena apa saya tiba-tiba saja mengingat peristiwa beberapa tahun silam yang melanda keluarga khususnya adek saya pada hari senin tersebut entah tanggal dan tahunnya (lupa) adek saya kena setrum yang menyebabkan tangannya "rusak". ego saya terbuang jauh dan ingin mengalah kepada dia. ketika mengingat, saya tak tahan. jika melihat keadaan dia yang sudah cacat, perasaan saya hancur.

Peristiwa 'naas' tersebut terjadi disaat aba dan umi pergi kepasar berjualan. Aliran listrik tersebut hampir merenggut nyawanya. Saya masih mengingat bagaimana para tetangga yang datang menembus rintik hujan. Rumahku kelabu tanda berduka. aku yang pada waktu itu masih kanak-kanak hanya mampu menangis dan langsung lari tunggang langgang untuk menemui aba. saya tidak tahu harus berbuat apa, yang saya tahu hanya berlari secepat mungkin agar aba dan umi segera tahu hal ini. pada waktu itu dirumahku masih jarang yang menggunakan HP.

Dari dulu saya selalu ingin "bersaing" karena saya s elalu iri pada dia. seakan kasih sayang aba dan umi hanya ada untuk Mbak dan adek. Ini penyakit lama saya pada saudara (semoga Allah cepat menyembuhkan).

Allah menyadarkan saya dengan 'Konflik'. setelah sekian lama saya "beraksi" baru saya merasakan bagaimana pentingnya saudaara.

Ketika beberapa waktu ini adek saya mengeluh ingin dioperasi, saya hanya bisa 'diam' tanda 'lemah'. beberapa bulan yang lalu saya mencoba memriksakan tangan dia. awalnya saya yang selalu mendampingi karena memang saya yang mengurusi semua, sedikit senang karena ada harapan. Namun, kekecewaan bersambut saat kami berdua (aku dan adek) keluar dari ruang dokter. "mas, ini harus dirujuk kesurabaya jika mau di Operasi". kata-kata dokter itu selalu saya ingat dalam benak saya.

Dengan kejadian ini, saya menjadi paham. Saudara itu tak hanya sekedar 'orang' yang keluar dari rahim yang sama dengan saya. Saudara itu adalah orang yang akan selalu merangkul kita disaat susah, tersenyum disaat bahagia setelah Aba dan Umi. Saudara itu akan selalu menyadarkanku disaat dalam posisi keliru. Saudara tak hanya status yang tertulis di Kartu Keluarga (KK).

yah itulah Saudaraku yang mungkin baru aku sadari kalau mereka selalu sayang kepada kita setelah Aba dan Umi, dan pastinya melebihi seorang kekasih.

DOLLY MAU DITUTUP? Ini Catatan saya.!

Diberbagai media online yang saya baca, Kompas, Republika, Jawa Pos dl, ada rencana Penutupan Dolly. Tempat prostitusi terbesar Di Asia tenggara. Memang niat penutupan itu tak hanya bergulir saat ini, tapi sejak masa Kampanyr Pilgub jatim, pasangan Karwo-gus ipul sudah berkoar ingin segera menutup tempat 'maksiat' tersebut. Lalu kenapa 'Bola panas' justru ada pada bu risma? Walikota surabaya ini tak sejalan dengan pak Wakilnya. Dari bebagai Informasi yang didapat, banyak media yang sepertinya meng 'kompori' keduanya. Aroma politisasi semakin tercium saat ini. Yang akan saya tulis bukan persoalan politisasi-nya.

Akan tetapi kemungkinan Dampak yang akan terjadi, baik negatif maupun positif dari penutupan tersebut. Berkaca pada rencana penutupan lokalisasi 'Puger' yang ada dijember yang mana pada 2012 yang lalu saya pernah ikut dalam 'rembuk' kawan-kawan GMNI jember (meskipun tak sepenuhnya ikut) saya dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut. Rencana penutupan tersebut memang baik, namun, yang perlu dikhawatirkan adalah semakin menyebarnya tempat-tempat mesum. Terbukti ketika Pemkab Jember menutup 'sementara' pada waktu itu, ternyata para PSK justru mencari tempat2 lain. Bahkan ada yang mangkal ditempat-tempat yang banyak golongan pelajar. Ketika itu terjadi, maka dampak buruknya adalah Generasi selanjutnya. Lebih dari itu, proses pencegahan penyakit akibat dari seks bebas pun sulit untuk diatasi. Penyebabnya, jika tempat haram tersebut tetap ada, maka pelaku2 yang mau 'main' baik PSK maupun pengunjung akan mudah untuk di cek terlibih dahulu. Oleh sebab itu penyakit seperti HIV dan penyakit-penyakit yang ditimbulkan lebih mudah untuk dideteksi.

Pertumbuhan Lokalisasi pada waktu penutupan tersebut dijember mengakibatkan pertumbuhan 'baru' yang seperti jamur dimusim penghujan. Oleh sebabnya perlu difikirkan kembali. Kekhawatiran akan dampak ini bisa diminimalisir dengan menyediakan lapakangan pekerjaan yang layak pada para pelaku Lokalisasi. Jika tidak, maka 1 'keresahan' akan terbalas sekian banyak keresahan-keresahan baru, serta bukan hanya disatu tempat. Dan, ketidak siapan dalam hal ini justru akan menimbulkan Konflik di daerah tersebut. Pemerintah sah-sah saja menutup tempat-tempat lokalisasi, asalkan pemerintah juga harus menyiapkan solusi.

Dampak baiknya penutupan Lokalisasi sudah jelas, untuk mencegah kemungkaran. Dan dalam agama apapun dilarang hal tersebut. Dengan adanya tempat remang-remang tersebut memang salah satu penyebab utama Rusaknya Moral masyarakat. Ini juga wajib dipikirkan. Dan tempat-tempat seperti ini menjadi salah satu peyebaran Virus mematikan. Oleh sebab itu, perlu difikirkan kembali niatan penutupan tempat lokalisasi tersebut, agar niat dan tujuan sesuai dengan apa yang diinginkan. Memang tidak mudah dalam menangani masalah ini. Pemerintah menjadi dilema, ketegasan seorang pemimpin juga dibutuhkan. Tapi, dalam kasus ini, yang dibutuhkan bukan hanya ketegasan saja. Solusi menjadi Prihal Nomer satu.
<photo id="1" />