Apa yang anda Pikirkan ketika melihat sosok ini? Sosok yang
baru-baru ini berkonflik dengan FPI. Yang mengajarkan semangat
bertoleransi, Pluralisme, dan NKRI tentu dengan Subjetivitas dirinya.
Kalau Boleh saya berkomentar, Semangat bertoleransi, Pluralisme
berpuncak pada semangat untuk kehidupan yang damai. Benar memang ajaran
yang disampaikan Beliau. Hanya saja ajaran beliau cukup diamalkan untuk
kalangan Tertentu.
Bacane ojo pake Emosi.
Gini Gus Nuril dan
FPI sama saja. Sama-sama hanya menciptakan Dis Integritas Antar Umat.
Toleransi itu cukup kita berdamai tanpa ada gesekan antar Umat beragama.
Tak perlu di Dramatisir dengan Teriak Allahu Akbar layaknya FPI tapi
bawa pentungan. Dan tak perlu juga mendramatisir dengan kita hadir dalam
acara agama lain dan menyinggung sebagian Golongan yang ternyata juga
Islam.
Gus Nuril mengajarkan Toleransi Dengan Agama lain tapi
In-Toleran pada golongan Islam Sendiri. Apalagi menyinggung para Habaib.
Gus Nuril perlu belajar sejarah bagaimana Islam dibawa oleh Orang Arab
ke Indonesia. FPI juga perlu belajar bagaimana para habaib di Indonesia
di Hargai karena budaya Indonesia. Saya gak yakin para habaib di Tanah
Arab akan mendapat penghormatan seperti di bumi Indonesia.
Kalau
Gus Nuril mengatakan sudah meng-Islam-kan beberapa Pendeta, beliau lupa
Kalau dakwah beliau menciptakan Gesekan. Islam tidak perlu dibela,
Termasuk Agama lain tidak perlu dibela. Saya gagal Paham dengan
Konsep toleransi macam begini. Katanya orang Moderat suka Toleransi,
tapi antar Golongan Islam tidak mau berdamai.
PKS, FPI, NU,
Muhammadiyah dan yang lain sama-sama Mempunyai Payung hukum. Ayolah
hargai, setidaknya konsep Hubbul Wathon Minal Iman yang disampaikan
waktu ceramah diterapkan dengan menghargai Hukum yang berlaku Di
Indonesia. Selama masih tidak membahayakan NKRI kenapa kita tidak mau
berdamai? Kalau ada yang membahayakan dan sudah tidak sesuai dengan
konsep Pancasila maka ada satu kata BUBARKAN..!!
Untuk FPI, Allah
itu Besar jangan dibesar-besarkan lagi dengan Mulut Berkobar Allahu
Akbar dan membawa Pentungan. Allah sudah punya malaikat, dan Negara
sudah punya penegak hukum. Tidak perlu menjadi Malaikat Tandingan, dan
Penegak hukum tandingan. Yang perlu adalah perkuat Akidah umat, serta
Perkuat lembaga hukum tanpa harus ada gesekan antar Golongan.
Dulu Rasul mengatakan Orang non-Islam masih belum Tau tentang Islam itu
Iya. Lah sekarang? Ini zaman teknologi, apa mereka tidak tau? "Dia sudah
tau Islam hanya mereka Dusta".
Ajaran Gus Nuril ini benar, Tapi
tidak cocok kalau diterapkan Disini. FPI juga demikian, ajaran mereka
tidak akan pernah Cocok kalau diterapkan di NKRI. Masyarakat kita
masyarakat yang sensitif. ingat itu.
kalau sampek Anak-anak,
remaja melihat tayangan-tayangan Gus nuril, bisa Gawat. bisa-bisa sesat
karena belum Mengerti Maksud beliau. kalau Ajaran fPi diliat oleh Anak
dan remaja, bisa jadi Memukul orang yang Minum bir halal, Rusak nanti
negara ini. konflik-konflik sosial resikonya.
Saya katakan, Ajaran Gus nuril itu bagus kalau kita terapkan. hanya saja, masyarakat kita belum siap. Wallahua'lam
NB: Tulisan Pagi ini dibuat setelah semalam suntuk mendengarkan Ceramah
Gus nuril. isinya Super luar biasa, meskipun sebagian tidak sesuai
pemahaman dan caranya yang belum tepat. Insya Allah tulisan ini
berlanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar