Pages

Senin, 02 Maret 2015

Tentang Gus Nuril dan FPI

Apa yang anda Pikirkan ketika melihat sosok ini? Sosok yang baru-baru ini berkonflik dengan FPI. Yang mengajarkan semangat bertoleransi, Pluralisme, dan NKRI tentu dengan Subjetivitas dirinya.
Kalau Boleh saya berkomentar, Semangat bertoleransi, Pluralisme berpuncak pada semangat untuk kehidupan yang damai. Benar memang ajaran yang disampaikan Beliau. Hanya saja ajaran beliau cukup diamalkan untuk kalangan Tertentu.

Bacane ojo pake Emosi.
Gini Gus Nuril dan FPI sama saja. Sama-sama hanya menciptakan Dis Integritas Antar Umat. Toleransi itu cukup kita berdamai tanpa ada gesekan antar Umat beragama. Tak perlu di Dramatisir dengan Teriak Allahu Akbar layaknya FPI tapi bawa pentungan. Dan tak perlu juga mendramatisir dengan kita hadir dalam acara agama lain dan menyinggung sebagian Golongan yang ternyata juga Islam.

Gus Nuril mengajarkan Toleransi Dengan Agama lain tapi In-Toleran pada golongan Islam Sendiri. Apalagi menyinggung para Habaib. Gus Nuril perlu belajar sejarah bagaimana Islam dibawa oleh Orang Arab ke Indonesia. FPI juga perlu belajar bagaimana para habaib di Indonesia di Hargai karena budaya Indonesia. Saya gak yakin para habaib di Tanah Arab akan mendapat penghormatan seperti di bumi Indonesia.
Kalau Gus Nuril mengatakan sudah meng-Islam-kan beberapa Pendeta, beliau lupa Kalau dakwah beliau menciptakan Gesekan. Islam tidak perlu dibela, Termasuk Agama lain tidak perlu dibela. Saya gagal Paham dengan Konsep toleransi macam begini. Katanya orang Moderat suka Toleransi, tapi antar Golongan Islam tidak mau berdamai.

PKS, FPI, NU, Muhammadiyah dan yang lain sama-sama Mempunyai Payung hukum. Ayolah hargai, setidaknya konsep Hubbul Wathon Minal Iman yang disampaikan waktu ceramah diterapkan dengan menghargai Hukum yang berlaku Di Indonesia. Selama masih tidak membahayakan NKRI kenapa kita tidak mau berdamai? Kalau ada yang membahayakan dan sudah tidak sesuai dengan konsep Pancasila maka ada satu kata BUBARKAN..!!

Untuk FPI, Allah itu Besar jangan dibesar-besarkan lagi dengan Mulut Berkobar Allahu Akbar dan membawa Pentungan. Allah sudah punya malaikat, dan Negara sudah punya penegak hukum. Tidak perlu menjadi Malaikat Tandingan, dan Penegak hukum tandingan. Yang perlu adalah perkuat Akidah umat, serta Perkuat lembaga hukum tanpa harus ada gesekan antar Golongan.

Dulu Rasul mengatakan Orang non-Islam masih belum Tau tentang Islam itu Iya. Lah sekarang? Ini zaman teknologi, apa mereka tidak tau? "Dia sudah tau Islam hanya mereka Dusta".
Ajaran Gus Nuril ini benar, Tapi tidak cocok kalau diterapkan Disini. FPI juga demikian, ajaran mereka tidak akan pernah Cocok kalau diterapkan di NKRI. Masyarakat kita masyarakat yang sensitif. ingat itu.
kalau sampek Anak-anak, remaja melihat tayangan-tayangan Gus nuril, bisa Gawat. bisa-bisa sesat karena belum Mengerti Maksud beliau. kalau Ajaran fPi diliat oleh Anak dan remaja, bisa jadi Memukul orang yang Minum bir halal, Rusak nanti negara ini. konflik-konflik sosial resikonya.

Saya katakan, Ajaran Gus nuril itu bagus kalau kita terapkan. hanya saja, masyarakat kita belum siap. Wallahua'lam

NB: Tulisan Pagi ini dibuat setelah semalam suntuk mendengarkan Ceramah Gus nuril. isinya Super luar biasa, meskipun sebagian tidak sesuai pemahaman dan caranya yang belum tepat. Insya Allah tulisan ini berlanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar