Pages

Sabtu, 20 Februari 2016

Mengingat Kembali SEJARAH KMB dan Korelasinya Untuk Saat Ini.

Pada Tahun 1959 Pemerintah Indonesia (Soekarno) berhasil memporakporandakan perjanjian KMB dengan Belanda. Dimana, Irian barat (Papua) berhasil dibebaskan dari Imperialisme berlandaskan, dan soekarno meminta agar Irian Barat masuk pada negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).

Apa tujuannya? Irian Barat jika tidak dikendalikan Indonesia ada kemungkinan dijadikan sebagai Pangkalan perang oleh Amerika Serikat terbesar di wilayah pasific. Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia meminta agar dari sabang sampai Merauke berada dibawah kendali Indonesia.

Keputusan pemerintah pada waktu itu merupakan sebuah langkah strategis. Sebab, AS atau negara negara penjajah yang tidak berhasil menguasai Irian Barat menjadi 'gagal' untuk melakukan penjajahan kepada negara negara di wilayah pasific.

Lantas apa korelasinya dengan Kondisi saat ini?

Dari beberapa literatur, saya mendapat kesimpulan, aksi aksi yang membuat negara gaduh semisal aksi papua merdeka, freeport dll merupakan usaha negara negara 'asing' yang ingin menduduki wilayah Papua. Tujuannya? Tetap sama, menjadikan Papua pangkalan Perangnya.

Konflik di wilayah Pasific semisal laut china selatan dan konflik konflik yang lain membuat Indonesia menjadi negara yang strategis karena ada di 'tengah' wilayah tersebut.

Kalau misalkan harus ada perang militer di wilayah Pasific, maka landasan yang paling strategis untuk menggempur negara yang ada didaerah tersebut memang dari Indonesia. Sebab, pesawat amerika tidak mungkin terbang dari AS langsung menuju negara sasaran. Begitupun negara negara lain yang berkepentingan. Hal ini sebenarnya menjadi ancaman (entah ancaman serius atau tidak) untuk keamanan NKRI.

Memang, Salah satu kawan karib yang saat ini menjabat salah satu komandan menyebutkan, Indonesia tidak mempunyai alasan jika mau diserang secara militer. Sebab, Indonesia tidak ada pelanggaran yang harus mengakibatkan Indonesia harus diperangi. Semisal memiliki Nuklir. Karenanya, cara paling efektif memang untuk menduduki indonesia itu dengan cara memecah belah keutuhan NKRI melalui gerakan gerakan separatis.

Lanjut..!!
Perang Ekonomi? Nah, kita sepakati bersama, Indonesia merupakan negara yang super duper kaya dengan kekayaan alamnya. Jadi, penguasaan aset aset melalui Corporate action menjadi cara yang sangat disenangi negara barat. Dengan menguasai aset alam di Indonesia maka, negara asing akan mendapatkan banyak keuntungan. Sebab, biaya produksi dan transportasi ke negara negara konsumen menjadi lebih murah. Apalagi, upah buruh di Indonesia tergolong murah diukur dengan negara negara tambang semisal timur tengah.

Oleh sebab itu, Indonesia saat ini diobok obok oleh negara negara yang penuh dengan kepentingan. Tak jarang mereka mengancam dengan ancaman yang hemat saya sangat tidak masuk akal jika kita menanggapi. Semisal, masih ingat kasus Eksekusi Mati Warga australi bukan? :-) padahal, australia merupakan negara yang membutuhkan Indonesia dengan stok dagingnya yang melimpah. Kenapa? Karena negara negara eropa dan amerika tidak mungkin memenuhi kebutuhan daging dari australia, karena sudah ada swiss, argentina dan negara negara lain yang secara ukuran transportasi, Cost nya lebih murah. Itu hanya satu contoh, belum contoh yang lain.

Kondisi seperti itu pemimpin indonesia akan kelihatan 'kelasnya'. Indonesia selalu membutuhkan pemimpin yang mempunyai jiwa leadership yang cukup kuat. Harapannya, semoga saja saat ini dengan Kondisi kegaduhan yang diciptakan oleh sekelompok elit, Indonesia tidak sedang dipimpin oleh pemimpin Amatiran. Wallahua'lam



Digali dari berbagai sumber.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar