Pages

Minggu, 23 Juni 2013

BBM NAIK=MEMBUNUH RAKYAT


Pemerintah SBY/ Budiono  pada tahun ini berencana mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berarti juga menaikkan harga BBM dari harga Rp 4500 untuk jenis premium dan solar naik menjadi sekitar Rp 7000/ liter, dengan alasan subsidi BBM selama ini sebagian besar justru hanya dinikmati oleh orang-orang kaya yang sebenarnya tidak berhak atas subsidi BBM, karena sasaran subsidi BBM adalah golongan masyarakat menengah kebawah.
Alasan pemerintah memang masuk akal karena selama ini yang membeli BBM jenis PREMIUM dan SOLAR lebih dari 10 liter/ hari hanyalah orang-orang kaya yang memiliki kendaraan roda 4, sedangkan orang-orang miskin hanya membeli BBM bersubsidi sekitar 2 liter/ hari, tetapi  masalah itu hanyalah masalah teknis yang apabila pemerintah serius  masalah tersebut sangat mungkin bisa diatasi.
Selain itu pemerintah beralasan akan menggunakan sebagian subsidi BBM untuk meningkatkan ekonomi Indonesia di bidang pertanian kelautan DLL, dan sebagai kompensasi dari naiknya harga BBM pemerintah akan  memberikan bantuan lansung sementara (BALSEM) yang konon cerita jumlahnya Rp 150.000/bulan untuk tiap-tiap Kepala keluarga miskin, tetapi kompensasi yang diberikan oleh pemerintah  tersebut  sangat tidak sebanding dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh naiknya harga BBM, karena apabila harga BBM naik maka membengkaknya kebutuhan masyarakat terutama masyarakat miskin tiap bulanya bisa mencapai 10 kali lipat dari dari kompensasi yang akan diberikan oleh pemerintah, apalagi rencana kenaikan BBM ini menjelang bulan puasa, selain itu dana kompensasi dari pemerintah sangat rawan dikorupsi seperti dana BLT beberapa tahun lalu.
Dan yang terpenting dan harus diwaspadai adalah ketika harga BBM naik maka akan menimbulkan dampat sistemik yang sangat besar terhadap perekonomian masyarakat terutama masyarakat miskin, kerena apabila BBM naik maka secara otomatis semua kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan Primer atau kebutuhan pokok juga akan naik, dan kadang naiknya harga kebutuhan masyarakat naik diluar batas kewajaran yang parahnya pemerintah tidak mampu mengontrol naiknya harga sehingga semakin membuat masyarakat miskin semakin menderita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar